ads
ads

Tradisi Syukuran Parit di Lambur Luar Muara Sabak Timur

Ditulis Oleh Asriadi dan kawan-kawan, dalam project mata kuliah Sosiologi, Manusia dan Kebudayaan



Lambur Luar adalah suatu daerah di Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi, wilayah paling timur Provinsi Jambi. Masyarakat dan budaya disana sangat erat dengan  kebudayaan suku Bugis yang banyak menempati wilayah tersebut. 

Masyarakat Bugis yang mendiami Lambur Luar, sebagian besar masih melakukan usaha bertani dengan menanam Padi. Dalam hal ini corak budaya tani orang Bugis di sebut dengan Mappataneng, yaitu bertanam padi di sawah secara berkelompok.

Syukuran parit atau syukuran kampung adalah satu rangkaian upacara doa bersama dalam budaya pertanian menanam padi suku Bugis dari awal menanam hingga memanen padi.  Hal ini dilakukan dengan tujuan penghargaan terhadap alam, dalam hal memohon ijin sebelum menggarap lahan, maupun berterimakasih kepada alam setelah panen.

Berikut rangkaian acara syukuran parit atau syukuran kampung dalam tradisi suku Bugis yang mendiami wilayah Muara Sabak Timur.

Sebelum acara Mappataneng dilaksanakan, tokoh adat atau orang yang dituakan atau rohaniawan yang disebut dengan Panrita akan mengundang petani setempat untuk bermusyawarah atau disebut dengan tudang sipulung, tujuannya adalah untuk menentukan waktu bertanam. Dalam acara ini biasanya unsur pemerintah ikut dilibatkan, yaitu PPL maupun aparat desa dan juga kecamatan.

setelah waktu tanam ditetapkan, maka mappataneng akan di dahului dengan pembacaan doa tolak bala atau yang disebut dengan doa salama', dengan maksud agar usaha taninya terbebas dari segala bencana dan serangan hama atau penyakit tanaman. Dalam pembacaan tolak bala ini disajikan berbagai hasil bumi dari panen tahun lalu. Doa biasanya di baca di rumah petani yang menanam padi atau biasa juga dilakukan di sawah secara kolektif. Dalam kegiatan ini, benih padi yang akan di tanam dan sedang dibawa dalam upacara doa tolak bala di campur dengan daun penno-penno yang biasa tumbuh disekitar rumah. Harapan dari dicampurnya daun penno-penno itu adalah agar hasil panen melimpah ruah, kata penno dalam bahasa Bugis artinya penuh.

Setelah doa Salama' dilaksanakan, benih padi disebar ke areal persemaian. 

Ketika benih padi siap dipanen, maka tibalah waktu memanen padi. Acara memanen padi ini dilaksanakan sebuah upacara untuk memanen padi yang di sebut dengan mappasangki. Acara ini dilakukan secara bergotong royong antara petani dengan secara bergantian memanen padi di sawah. Seringkali petani Bugis dalam acara mappasangki mengundang petani suku Tidung untuk turut serta. Petani yang membantu panen tidak diberi upah, namun diberi bagian sedikit hasil panen agar mereka bersama-sama merasakan nikmatnya beras yang disebut dengan berre hasil panen padi baru atau yang disebut dengan ase.

Jika seluruh padi telah di tuai, maka dilakukan kembali acara syukuran doa salama' sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana rahmat telah dilimpahkan berupa karunia hasil panen yang dapat dinikmati oleh para petani.

Acara doa salama' kali ini dilakukan di rumah seorang kepala parit atau seorang yang mengetuai kampung atau parit. Dapat juga dilakukan di masjid. Acara kali ini seluruh masyarakat suatu parit berkumpul baik itu suku Bugis maupun suku lainnya. Didalam acara doa salama' kali ini masyarakat membawa hasil panen padi yang baru, daging kambing atau daging kerbau dan daging ayam, pisang berangan, ayam sepasang, ketan putih dan ketan hitam.

Dalam acara doa salama' yang terakhir ini dibacakan kitab-kitab berzanji dan salawat untuk memuji-muji allah dan nabi. Semua masyarakat yang berkumpul berdoa kepada allah sebagai tanda syukur atas nikmat yang telah diberikan berupa panen padi yang diperoleh oleh suatu wilayah parit tersebut.

Penulis Asriadi adalah putra asli dari Lambur Luar dan bersuku Bugis. Saat ini sedang Kuliah di Jurusan  Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah IAIN STS Jambi
as Syariah IAIN STS Jambi, semester II.


0 Komentar untuk "Tradisi Syukuran Parit di Lambur Luar Muara Sabak Timur "
Back To Top