ads
ads

Kenduri dalam Kebudayaan Masyarakat Desa Muara Madras Jangkat

Dituliskan Oleh Ayina Surpia dalam project tugas mata kuliah Sosiologi, Masyarakat dan Kebudayaan




 Jangkat adalah kecamatam di Kabupatenm Merangin, provinsi Jambi. Jangkat sering di sebut sebagai surga terpendam sektor pariwisata Provinsi Jambi.Jangkat salah satu daerah di kabupaten Merangin yang memiliki kekayaan alam berupa lahan pertanian dan agro hortikultura, dan ini dapat memberikan aset kepada daerah hingga milyaran rupiah, sayangnya sumber daya manusia masyarakatnya terutama pemahaman di bidang pertanian masih sangat minim.

Desa Muara Madras adalah salah satu desa dari kecamatan Jangkat yang sumber daya alamnya sangat menakjubkan. Daerahnya merupakan daerah tropis yang sejuk, dingin dan alami dengan dukungan tanah yang subur. Mayoritas penduduknya bergerak di bidang pertanian yaitu menanam padi, baik menanam padi di tanah/ sawah sendiri maupun dengan cara menjadi petani penggarap. Oleh karena itu, sangat jarang ada masyarakat desa Muara Madras yang membeli beras.

Terkait dengan pertanian menanam padi yang telah menjadi bagian hidup masyarakat desa Muara Madras, terdapat kebudayaan yang dari dahulu kala hingga saat ini masih dilaksanakan, yaitu Kenduri dalam bahasa Muara Madras di sebut dengan Nu'i. 

Nu'i dilaksanakan oleh masyarakat Muara Madras setiap kali menanam padi, yaitu ketika padi telah berumur lebih kurang lima bulan. Biasanya dilaksanakan pada hari Senin atau Jum'at, jika dilaksanakan pada hari Jum'at maka pelaksanaannya adalah sebelum shalat Jum'at. Nu'i di laksanakan di tengah sawah. Adapun tujuan dari kegiatan ini, yaitu untuk menjaga silahturahmi antara sesama pemilik sawah. 

Masyarakat desa Muara Madras meyakini bahwa kegiatan Nu'i ini bertujuan untuk menjauhkan berbagai macam bala, terutama yang bersifat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan padi yang ditanam oleh petani masyarakat desa Muara Madras, dan juga yang dapat merugikannya.

Dalam kegiatan Nu'i, semua pemilik sawah di haruskan untuk ikut kegiatan tersebut dengan membawa antara lain, tempat duduk berupa tikar, surat Yasin, bekal yang terdiri dari nasi, lauk pauk dan bahan minuman kopi, gula teh dan lain-lain. Pengurus masjid yaitu imam atau bilal, menjadi ketua dalam kegiatan ini.

Bunga selasih, jeruk, tanaman obat-obatan beserta daunnya, adalah bahan yang dipergunakan dalam kegiatan Nu'i. Bahan-bahan ini dipotong-potong, kemudian di campur dan di rendam kedalam air, setelahnya diletakkan di tengah orang-orang yang hadir. 

Setelah ritual penyiapan bahan diatas selesai, kemudian dikumandangkan adzan oleh seorang imam atau bilal. Setelah adzan selesai di kumandangkan, maka dilanjutkan dengan doa bersama dan pembacaan surat Yasin.

Selesai berdoa bersama dan membaca yasin, bahan-bahan yang telah dipersiapkan dibagi rata pada seluruh peserta Nu'i, untuk ditaburkan di sekeliling sawah masing-masing terutama di bagian mata air sawah tersebut.

Demikian, kebudayaan kenduri yang ada di desa Muara Madras, Jangkat, Merangin, Jambi.

Ayina Surpia, adalah Asli putri dari desa Muara Madras. Saat ini dia kuliah di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah, IAIN STS Jambi, semester II.

0 Komentar untuk "Kenduri dalam Kebudayaan Masyarakat Desa Muara Madras Jangkat "
Back To Top