Di tulis oleh Ridwan, dalam project mata kuliah Sosiologi dengan tema masyarakat dan kebudayaan.
Kabupaten Kerinci merupakan salah satu Kabupaten di Jambi yang terletak di bagian paling Barat, berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat. Kekayaan sumber daya alam yang ada di Kabupaten Jambi merupakan aset bagi Pemerintah Jambi untuk tujuan Wisata Alam, perkebunan, dan lain-lain. Kondisi geographis Kabupaten Kerinci adalah Pegunungan, dan juga dikelilingi bukit-bukit. Kabupaten Kerinci terkenal dengan sebutan Sakti Alam Kerinci. Terdapat dua belas Kecamatan di Kabupaten Kerinci, salah satunya adalah Kecamatan Air Hangat yang ibukota Kecamatannya adalah Semurup.
Di Semurup terdapat salah satu desa yang bernama Desa Baru. Di Desa Baru terdapat tradisi adat yang dinamakan dengan Mandi Balimau atau mandi air jeruk limau. Mandi Balimau merupakan satu tradisi yang menyebar di daerah Kabupaten Kerinci, dan terdapat pelaksanaan yang berbeda tiap daerah yang terdapat di Kabupaten Kerinci tersebut.
Mandi Balimau merupakan warisan tradisi yang telah turun temurun oleh nenek moyang setempat. Mandi balimau merupakan acara gelar adat, yang di selenggarakan sekali dalam tiga tahun dan dilakukan oleh para tokoh di balai adat.
Tahun lalu, tradisi mandi balimau digelar di rumah adat Uman Gedang, diikuti seluruh warga masyarakat, baik kecil, besar, tua, muda, pria, dan wanita. Semua warga bergantian di siram air bersih yang telah di beri limau aneka jenis, sedikitnya ada tujuh jenis lima yang di belah-belah dan di campurkan kedalam air bersih antara lain jeruk purut, jeruk manis, jeruk kunci, jeruk bali, jeruk salam, jeruk nipis, jeruk keprok, dan lainnya, juga disertakan dengan campuran kembang tujuh macam.
Masyarakat setempat percaya, jika tidak ikut dalam upacara adat seperti halnya mandi balimau ini, maka akan merasa terkucil dari komunitas masyarakat mereka sendiri.
Doa-doa dipanjatkan selama prosesi mandi balimau yang dipimpin oleh ulama setempat. Berkah diharapkan oleh warga masyarakat yang tergabung dalam prosesi mandi balimau.Selain itu, dalam mandi balimau yang merupakan tradisi kebersamaan dalam adat ini, juga merupakan ajang menjalin silahturahmi warga masyarakat. Maka dari itu, salah satu fungsi mandi balimau adalah mengikatkan masyarakat antara satu dengan lainnya.
Pada prosesi mandi balimau, orang-orang yang hadir akan di mandikan bergantian secara bergiliran untuk disirami air limau. Dari kepala hingga kedua kaki merupakan bagian anggota tubuh yang di siram dalam prosesi mandi balimau.
Tokoh-tokoh masyarakat sepertihalnya ketua adat, imam masjid, bilal masjid, khotib masjid, qharim masjid, ketua RT, penghulu setempat, menjadi kunci utama dalam prosesi mandi balimau yang akan menyiramkan air limau kepada warga masyarakat.
*Penulis adalah mahasiswa IAIN STS Jambi Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah, saat tugas ini di tulis penulis sedang duduk di semester II
0 Komentar untuk "Tradisi Mandi Balimau Desa Baru Semurup Kerinci Jambi"